Skip to content

#StayTheFuckHome

Sebuah gerakan untuk menanggulangi Pandemi COVID-19

Pemerintah kita semua sedang lalai untuk untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 dan membatasi pandemi COVID-19. Reaksi lamban, kebijakan penenangan masyarakat, dan prioritas negara untuk menstabilkan ekonomi menghalangi mereka untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi jutaan orang dari wabah ini. Tetapi, ini bukanlah beban yang hanya mereka harus tanggung. Sekarang adalah waktu untuk kita semua, sebagai warga dunia, untuk mengambil aksi dan melakukan apa yang kita bisa untuk melawan COVID-19.

Gampangnya: Di Rumah Aja, Cuk!

Manifesto Karantina Mandiri

Dengan ketiadaan obat antivirus yang sudah dikaji dengan baik dan perkiraan bahwa vaksin yang layak hanya akan keluar dalam kurun satu tahun mendatang, satu-satunya cara efektif untuk menahan pandemi koronavirus adalah untuk memberikannya kesempatan minim untuk beredar. Tindakan berikut ini, mulai dari yang paling mudah sampai yang paling efektif melawan pandemi ini, sebisanya digunakan sebagai panduan umum untuk mereka yang mau ikut serta dan mengambil aksi, pada saat para pejabat yang seharusnya bertanggung jawab terus mengabaikan kita semua.

  1. Jangan panik, tapi selalu waspada.
  2. Cuci tangan secara teratur dan batuk atau bersin secara beretika.
  3. Jangan sering-sering memegang muka, terutama hidung, mulut dan mata.
  4. Jaga jarak sosial: jangan berpeluk dan berciuman, bersalaman, maupun tos-tosan. Pakai cara sapaan yang lebih aman, dadah-dadah dari jauh kalau sama temen atau tempel tangan kanan ke dada kiri sambil menganggukan kepala kalau sama yang lebih tua.
  5. Jangan ikuti konser, acara diskusi, pertandingan bola, atau acara hiburan lainnya dengan massa yang besar.
  6. Tahan diri dari mengunjungi mal, pameran, bioskop, klub malam, karaokean, dan tempat hiburan lainnya.
  7. Jauhkan diri dari acara arisan, kondangan, melayat, pesta ulang tahun, dan kalau perlu, kegiatan ibadah.
  8. Jangan kelayapan. Kalau bisa, jangan pergi jauh-jauh.
  9. Jangan menggunakan transportasi umum jika ada alternatif lain.
  10. Kalau bisa bekerja dari rumah, kerjalah dari rumah. Desak atasanmu untuk mengizinkan kerja jarak jauh jika memungkinkan.
  11. Ubah bentuk interaksi sosial dengan alternatif yang bersifat jarak jauh. Jaman sekarang, ngopi dan rapat bisa lewat online atau video chat.
  12. Jangan keluar rumah jika tidak benar-benar diperlukan.

Harap ingat tidak ada tindakan yang benar atau salah. Hanya lakukan aksi yang cocok dengan keadaan pribadimu dan tidak mengancam mata pencaharian sehari-hari. Jangan lepaskan pekerjaanmu karena virus ini! Kalau memang harus tetap pergi keluar, lakukan tindakan pengamanan.

Kenapa Gerakan Ini Diperlukan

SARS-CoV-2 merupakan virus yang mudah menular dan berpotensi fatal, dan menyebabkan penyakit pernapasan yang bernama COVID-19. Penyakit ini juga dikenal dengan beberapa nama lain, termasuk 2019-nCoV, koronavirus baru, koronavirus Wuhan, flu Wuhan, atau hanya sebagai koronavirus. Semua nama ini merujuk ke virus sama yang gerakan ini coba untuk cegah.

Belakangan ini, virus SARS-CoV-2 dan penyakit yang menyertainya sering dibandingkan dengan virus influenza dan flu musiman. Dikarenakan adanya kesamaan beberapa gejala dan tingkat keparahannya, perbandingan ini berdasar, namun, jika mempertimbangkan apa yang sudah diketahui tentang virus baru ini, ancaman yang dimilikinya kepada kemanusiaan tidak bisa diremehkan.

  1. Lebih Mudah Menular Dibandingkan Flu

    Dengan estimasi R0 diantara 1.4 – 6.49 dan estimasi rata-rata 3.28[1], SARS-CoV-2 jauh lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat dibandingkan influenza musiman, yang mempunyai R0 median 1.28[2].

  2. Lebih Fatal Dibandingkan Flu

    Tingkat kematian (CFR) untuk SARS-CoV-2 diperkirakan berada di sekitar 2%[3], yang berarti bahwa sayangnya, 2% dari para pasien yang didiagnosis dengan COVID-19 akan mati karenanya. Sebagai perbandingan, tingkat kematian untuk influenza musiman diperkirakan berada di sekitar 0.1%[4], yang berarti bahwa SARS-CoV-2 diestimasi 20 kali lebih fatal daripada flu musiman.

  3. Kemungkinan Kena Gejala yang Parah

    Diperkirakan bahwa 15 – 20% dari orang-orang yang terjangkit virus ini mendapati gejala berat yang memerlukan perawatan klinis[5], termasuk radang paru-paru (pneumonia) dan rendahnya kadar oksigen darah.

  4. Belum Ada Pengobatan, Vaksin, Maupun Imunitas

    Karena SARS-CoV-2 hanya baru-baru ini muncul, belum ada pengobatan yang sudah dikaji secara menyeluruh dan masih banyak riset yang harus dilakukan agar pasien-pasien yang terjangkit virus ini bisa diobati secara efisien. Ini ditambah dengan ketiadaan vaksin untuk SARS-CoV-2[6], dan bahwa pengembangan vaksin untuknya memerlukan kurun waktu yang signifikan. Dengan ketiadaan vaksin dan kekebalan yang menyeluruh sebelumnya, semua orang bisa tertular virus ini. Walaupun mayoritas yang terjangkit hanya akan menderita gejala ringan, ketiadaan kekebalan kawanan bisa menyebabkan gejala parah kepada orang-orang yang rentan: para lansia, penderita diabetes, penderita penyakit jantung, penyandang masalah imunitas, dan yang lainnya.

  5. Pertumbuhan Eksponensial

    Dikarenakan tidak adanya kekebalan untuk virus baru ini, maka tidak ada batasan sampai sejauh mana virus ini berkelana. Dan walaupun perkembangan eksponensial selalu terasa lambat di awalan, angka itu bisa meledak dalam waktu relatif cepat. Dengan jumlah orang terinfeksi yang naik dua kali lipat dalam waktu beberapa hari saja[7], rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan akan kewalahan menangani pasien yang masuk, yang ujung-ujungnya akan berakibat pada tingkat kematian yang lebih tinggi karena kekurangan perhatian medis.

Dengan mengikuti gerakan ini, kamu membatasi kemungkinan untuk adanya infeksi baru. Tidak hanya melindungi dirimu sendiri, tetapi kamu juga bantu menahan dan membatasi penjalaran wabah ini untuk semua orang, terutama pada semua yang riskan untuk mendapat konsekuensi parah dari virus ini.

Jika gerakan ini penting bagimu, tolong sebarkan laman ini lewat media sosial, e-mail, maupun langsung memberitahukan teman-teman dan sanak keluarga. Tetapi tolong, #StayTheFuckHome aja.

Sangkalan: Muatan yang ada di laman ini bukan merupakan saran medis. Informasi yang berada di atas merupakan usulan untuk para individu yang ingin mengikuti panduan umum yang berdasarkan praktik terbaik dan bukti anekdot untuk melindungi diri dan sanak keluarga mereka. Tidak ada jaminan maupun bukti ilmiah bahwa mengikuti panduan ini akan mengakibatkan berkurangnya kasus baru maupun berhentinya pandemi COVID-19. Juga tidak ada jaminan bahwa mengikuti panduan diatas akan mengurangi risiko terjangkit SARS-CoV-2 maupun virus atau bakteri lainnya. Semua informasi yang ada dalam laman ini diberikan dengan niat terbaik dan maksud untuk memberi informasi faktual. Pengurus laman tidak bertanggung jawab atas semua klaim, kerugian, atau tuntutan apapun. Jika ada persoalan maupun saran yang ingin diberikan tentang informasi dalam laman ini, bisa diarahkan ke inquiry@staythefuckhome.com.